Posts

Hoki Dikit Gak Ngaruh!

Sepertinya saat ini saya hendak marah kepada Tuhan. Mengapa dari sederet kisah yang saya nantikan kabar kebahagiaannya malah berujung dengan kecewa dan menyesal. Pemicu semuanya mungkin bermula dari bertemu orang-orang yang saya temui di konser dengan berbagai latar belakang kemarin. Pada titik ini saya sadar bahwa dalam lingkungan baru sekalipun kita tak akan serta merta terhindar dari perbandingan.  Setelah sepanjang hari bersama lelaki berusia 19 tahun dan lambat laun saya banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait personal tentangnya, dimulailah peperangan atas hati dan logika saya. Beberapa fakta yang lelaki itu beberkan membuat saya tak menyangka awalnya, namun dari beberapa ceritanya, akhirnya saya mengerti mengapa lelaki tersebut se-"hoki" itu. Beberapa hari berlalu analisis-analisis cerita lelaki tersebut berjejalan dikepala.  Manusia pemikir seperti saya harusnya tidak terlalu butuh privasi untuk sendiri terlalu lama. Otaknya penuh dengan segelintir tanya bahka...

Kabar Gembira

Sabtu lalu saya mendapatkan kabar gembira tentang dirimu. Akhirnya kamu menambatkan hati padanya. Pada perempuan istimewa yang akhir-akhir ini saya lihat dari pembaharuan sosial mediamu.  Harusnya sedari awal kecewa bukanlah hak saya bukan? Pada pertemuan terakhir itu kita bahkan tidak mengiya pada sedikit rasa ketertarikan kita. Kamu menjelaskan dan saya yang hanya menggumam dan tidak mengamini. Cukup lelah rasanya untuk kembali menggenggam dirimu setelah hampir satu windu dan kita masih bukan siapa-siapa. Pada akhirnya hari-hari ini saya ucapkan "selamat menempuh hidup baru!" untukmu dan kekasihmu yang baru saja kau jemput itu. Tidak satu katapun kutukan pada hal bahagiamu itu, sebab akhirnya saya menyadari bahwa sedari awal tujuan doa-doa yang saya langitkan bukanlah dirimu. Kalideres, 20 September 2023

2023

Juni hampir berlalu dan status pandemi global maupun domestik sudah resmi dihapus. Resmi bahwasannya covid-19 tak lagi jadi sesuatu yang menakutkan. Namun entah mengapa 2023 ini rasa-rasanya malah semakin berat.  Tiba-tiba sakit kepala, tiba-tiba riuh isinya, tapi betapa sulit pula diurainya. Story sosial media diperlihatkan tanpa cacat padahal. Banyak kata "wah" dari mereka yang sudah lama tidak jumpa dan bersapa. Tapi saat kembali ke ruangan 3x2 dibawah langit Jakarta, ingin sebentar saja menaruh kepala tanpa angan didalamnya.  Ada banyak hal yang harus selesai di 2023 rasanya. Padahal saya tidak tahu hendak apa jika pun berlalu begitu saja. Tapi rasa-rasanya ini mendesak, semisal selesai dengan diri sendiri, selesai dengan ingin, bahkan selesai dengan cita. Kepala mau pecah saat ingin sekali mengkordinir penyelesaian secara bersama. Padahal diri sendiri pun tahu bahwasannya tak akan pernah selesai apapun dari diri sampai Tuhan menghendaki penyelesaiannya.  Manusia mema...

Bekal Makan Siang

Belakangan ini, setelah tak lagi menjalani hidup dibawah atap yang sama bersama kedua orang tua, saya cenderung lebih peka dalam mengkatagorikan makanan "enak" dan "tidak enak". Selama 21 tahun tak pernah terlewat barang satu haripun untuk mengonsumsi masakan ibu. Sarapan dengan masakannya, kotak bekal makan siang diisi makanan olahannya, dan makan malam tak pernah ayah membelikan sekedar lauk pauk diperjalanan pulangnya. Yang pada akhirnya, makan malam dengan masakan ibu adalah seharusnya. Meski setiap hari membawa kotak bekal makan siang berisi masakan yang dibuat ibu, namun lebih seringnya saya membukanya dengan rasa malas dan tidak terlihat excited . Sebab, sekalipun tak melihatnya sedari awal apa yang dimasukkannya, saya sudah bisa menebak hanya sekedar dengan mengurutkan hari. Senin umumnya nasi goreng, jika saya tak mengeluhkan soal menu sampai pada hari kamis, jumat masih saja nasi goreng didalamnya hanya saja warnanya yang berbeda, bisa jadi warna pucat pas...

Pertanyaan Tuhan

Pasalnya kebanyakan manusia berserah pada Tuhan saat bebannya ditambah. Ada saat dimana ayat-Nya yang berbunyi "Tuhan tidak menguji hamba-Nya diluar dari kadar kesanggupan" tak lagi mempan kita serap maknanya. Bahkan lucunya, kita meminta diangkat segala yang berat dengan sumpah serapah dan berlagak seperti halnya pertanyaan ini "Mengapa harus aku, Tuhan?!" bahkan dengan nada dan intonasi yang seolah-olah kita tahu bahwa hidup masih saja tak adil bagi diri. Jika saja Tuhan ingin mengatakan jawabnya secara langsung, apakah tak pernah terlintas jika Tuhan melemparkan kembali pertanyaan kita. "Duhai hambaku, sudahkah engkau adil dengan pembagian waktumu untuk aku?!".  Apa jawabmu atas pertanyaaan itu? Kalideres, 22 November 2022

Pada yang Berhak

Mengenalnya dengan visual saat ini adalah sempurna. Tak perlulah rasa suka atau cinta yang terkontaminasi dengan iba. Tak perlu nuansa dramatis. Tak perlu pula kekang berlebih sana sini. Sebab saat ini, kita telah menjadi manusia versi terbaik kita sepanjang siklus diri, dan sampai saat kita hanya saling menutup mata sekaligus telinga.  Hingga pada waktu diperdengarkan lalu-lalu yang benalu, kita tak pernah mau menerima seluas itu. Diasingkanlah dari benak saat pertama kali. Barulah didengarnya tanpa tanggapan berarti untuk kedua kali. Dicerna sedemikian pahit saat ketiga kali. Kelima-keenam, disandingkannya dengan kenyataan saat ini. Sampai hitungan kesepuluh penerimaan barulah sampai. Penerimaan membentuk hiperbola tentang iba. Sekilas menjatuhkan realitas perasaan cinta menjadi tak tahu kemana arahnya. Kita berujung pada pertanyaan "Apakah benar kita saling-saling mencinta?". Menyalahkan diri, membodoh-bodohi, dan dramatisasi mulai dimainkan. Setelah tersingkap apa yang se...

Resume Kosong

Rasa-rasanya saya di program sebagai manusia yang kebisaannya hanya sebatas belajar. Hingga pada akhirnya, setiap penerimaan pelajar awal tahun pelajaran, saya bingung. Resume manusia lain berjejalan dengan sederet prestasi dan tropi. Resume saya sebatas deretan akademik yang selesai begitu saja. Resume manusia lain berdesakan menggunakan font ukuran kecil yang memadatkan deretan kegiatan berbau potensial.  Resume saya, berspasi jauh menghindari kekosongan yang banyak. Resume manusia lain berlanjut pada halaman selanjutnya. Resume saya bahkan selesai pada satu atau dua kali lirik. Pada kenyataannya, menghindari diri dari perbandingan adalah hal sulit.  Akan selalu ada perkara untuk dibandingkan sekecil apapun. Kalideres, 19 Agustus 2022