Hoki Dikit Gak Ngaruh!

Sepertinya saat ini saya hendak marah kepada Tuhan.
Mengapa dari sederet kisah yang saya nantikan kabar kebahagiaannya malah berujung dengan kecewa dan menyesal.
Pemicu semuanya mungkin bermula dari bertemu orang-orang yang saya temui di konser dengan berbagai latar belakang kemarin. Pada titik ini saya sadar bahwa dalam lingkungan baru sekalipun kita tak akan serta merta terhindar dari perbandingan. 
Setelah sepanjang hari bersama lelaki berusia 19 tahun dan lambat laun saya banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait personal tentangnya, dimulailah peperangan atas hati dan logika saya.

Beberapa fakta yang lelaki itu beberkan membuat saya tak menyangka awalnya, namun dari beberapa ceritanya, akhirnya saya mengerti mengapa lelaki tersebut se-"hoki" itu. Beberapa hari berlalu analisis-analisis cerita lelaki tersebut berjejalan dikepala. 
Manusia pemikir seperti saya harusnya tidak terlalu butuh privasi untuk sendiri terlalu lama. Otaknya penuh dengan segelintir tanya bahkan kilas balik yang lalu-lalu. Bahkan peristiwa pesakitan sebulan lalu masih saja bergelut dalam pikir.

Bodohnya, saya mencoba untuk menjadi manusia "hoki" di beberapa kesempatan ini. Membeli tiket konser jutaan rupiah dengan kenyataan hari H ada manusia yang mendapatkannya hanya dengan harga dua ratus ribu saja. Hal lainnya, mencoba membuka pintu hati pada manusia baru dengan hasil akhir bahwa lelaki tersebut hanya sedang bermain-main. Ada pula menunda membeli sesuatu dengan pengharapan mendapatkan potongan tinggi pada ecommerce dengan hasil sampai hari ini barang tersebut belum saya beli. Pun hari ini, saya membantu teman saya untuk memburu tiket teater yang ingin dilihatnya dan lagi-lagi hoki itu tidak berjalan dalam diri ini.

"Mengapa harus menyerah terlebih dahulu agar semuanya dekat dengan genggaman, Ya Tuhan?"
Tidakkah Engkau melihat sampai bercucuran air mata saat saya bekerja keras tentang sesuatu.


Kalideres, 10 Oktober 2023

Comments

Popular posts from this blog

Ayah.

Pertalian

Untuk Diri serta Duplikatnya