Hari keenam Isoman
Hari keenam isoman.
Hari ini ditutup dengan satu kata yang meringankan banyak gejala, kata itu adalah selesai. Ehh.. bukan tentang isolasi mandiri, tapi tentang babak pekerjaan yang sudah mulai menemukan akhir.
Ya, meski menyebalkan harus menyita akhir pekan, tapi tak apalah. Babak belur diawal jauh lebih baik daripada nanti kesusahan pada akhirnya. Dan berkoban untuk suatu kewajiban, memang bukan perkara mau atau tidak, tapi seharusnya bukan?
Untuk perkembangan masa isolasi kali ini, saya merasa jauh lebih baik. Gejala pada awal dimulainya ini sudah tidak lagi begitu mengganggu tidur saya. Meskipun lagi-lagi sakit kepala masih saja dirasa, namun sudah makin bisa ditoleransi. Dengan tanda-tanda ini saya memutuskan untuk tak lagi menyebutkan bahwa esok adalah hari ketujuh masa isolasi. Tak apa bukan saya begitu percaya diri dengannya? Sebab Tuhan saja bilang bahwa "Aku (Tuhan) tergantung pada prasangka hamba-Nya". Jadi, dengan dalih tersebut bukankah tak apa saya berprasangka saya sudah sehat?
Kalideres, 19 Februari 2022
Comments
Post a Comment