Semua akan yasudah pada waktunya
“Semua akan yasudah pada waktunya”. Idealis, ambisi, ekspektasi, tujuan, cita-cita bahkan angan seiring waktu semakin berujung yasudah. Idealis tergerus realistis. Ambisi terkubur delusi. Ekpektasi terbentur kondisi. Tujuan semakin sederhana. Cita-cita menilik kemampuan diri. Adapun angan, ada yang tetap disemogakan namun beberapa sudah banyak ditanggalkan. Semakin manusia menemukan dewasanya sesederhana diam tanpa melakukan apa-apa yang dia ingin. Semakin manusia menemukan sibuk, semakin besar grafitasi pertahanan kasurnya saat libur. Semakin manusia lelah, semakin banyak stok air mata yang membuncah. Hingga semakin lama manusia hanya perlu satu manusia lainnya untuk mengerti dari segi apapun mereka ingin diperlakukan serta dikategorikan berbeda, dan itupun berujung dengan "yasudah" mau bagaimana jalannya.