Diluar Perasa Dirimu
Kami pura-pura tidak tahu. Pura-pura bodoh. Pura-pura tidak ada apa-apa. Alasannya adalah karena rasa. Semua hal sederhana tentang pertemuan, perjalanan, cerita, kini perlu kembali dikemas rapih. Perlu membungkam deru sana sini. Juga menyekat kata dari mana-mana. Kami perlu tatap mata yakin agar tak menumbuh cemburu. Kami seolah-olah benar mengangkat tangan akan sesuatu yang padahal betul-betul kami tahu. Kami saling bungkam untuk menyingkirkan patah satu sama lainnya.
Sebenarnya ini semua apa?
Harusnya konotasi kami diluar perasa dirimu adalah benar-benar bukan
tanggung jawabmu, duhai diri. Kamu tidak perlu khawatir dan terlibat berlebih
tentang bahagia dan sedih manusia lain. Sebab hakikat rasa, apapun itu kembali
pada pemiliknya dan tanggung jawab terletak padanya bukan padamu.
Penuhi rasa dengan iman niscaya, kepahitan adalah kemanisan yang tertunda.
ReplyDeleteSiap bosque
Delete