Hoki Dikit Gak Ngaruh!
Sepertinya saat ini saya hendak marah kepada Tuhan. Mengapa dari sederet kisah yang saya nantikan kabar kebahagiaannya malah berujung dengan kecewa dan menyesal. Pemicu semuanya mungkin bermula dari bertemu orang-orang yang saya temui di konser dengan berbagai latar belakang kemarin. Pada titik ini saya sadar bahwa dalam lingkungan baru sekalipun kita tak akan serta merta terhindar dari perbandingan. Setelah sepanjang hari bersama lelaki berusia 19 tahun dan lambat laun saya banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait personal tentangnya, dimulailah peperangan atas hati dan logika saya. Beberapa fakta yang lelaki itu beberkan membuat saya tak menyangka awalnya, namun dari beberapa ceritanya, akhirnya saya mengerti mengapa lelaki tersebut se-"hoki" itu. Beberapa hari berlalu analisis-analisis cerita lelaki tersebut berjejalan dikepala. Manusia pemikir seperti saya harusnya tidak terlalu butuh privasi untuk sendiri terlalu lama. Otaknya penuh dengan segelintir tanya bahka...