Mimpi
Pada tulisan sebelumnya yang menyinggung tentang seorang lelaki yang telah hampir delapan tahun bersama, kemarin malam lelaki tersebut menelpon saya. Tidak seperti biasanya. Bahkan saya masih tak percaya sampai beberapa menit percakapan bergulir. "Tumben" gumam saya padanya saat kemarin. Tak kepalang penasaran dengan tujuan yang Ia maksud. Beberapa kali saya menanyakan tentang hendak kemanakah percakapan ini berlabuh. Hingga rasa penasaran saya terus membuncah dan saya terus mendesaknya, Ia akhirnya mengatakan sesuatu. Maksud dan tujuan selain menanyakan kabar adalah ia bercerita bahwa ia akan bepergian pada waktu dekat ini. Kau tahu bukan kawan, yang paling menyebalkan dalam bermimpi adalah mimpi tersebut direalisasikan oleh orang lain. Sebelum pada inti pembahasan yang dikemukakan lelaki tersebut saya ingin mendeskripsikan maksud dari kalimat itu. Saya memimpikan ingin sekali berkunjung pada beberapa tempat yang saat SMA lalu hanya sebatas saya baca dari novel. Tempat ters...