Ceritakan Padaku!
Dipanggilah Ia oleh seorang Bapak, “Nak” katanya.
Lelaki yang kamu sebut Bapak lama mencerna, mendelik-delik
mata tengah menjabarkan kata.
Beliau terlampau bingung menjabarkan kenyataan pada anak gadisnya.
Gadis lucu sekaligus lugu pada masanya.
Padahal gadis itu telah menjelma sebagai manusia kepala dua,
namun Bapak tak serta merta membuatnya iba.
“ada apa?” tanyamu seketika.
Bapak masih saja mengap-mengap, tak kunjung diterima apa-apa
yang pas untuk buka suara.
Lantas kamu ikut diam menerka-nerka.
Ada apa? Ada apa? Katamu
mengulang tanya tanpa suara.
Lama waktu berlalu, Bapak menepi jarak pada kursimu.
Tangan besarnya kini mengusap-usap rambutmu, lembut dengan
kasih sayangnya yang penuh.
Lalu perlahan Bapak berkata, “Nak, apa-apa yang tidak lagi bisa kau ceritakan pada Ibu, ceritakanlah padaku!”
Comments
Post a Comment