Kemarin
Selamat malam jiwa-jiwa yang lelah.. Walau begitu, semoga sukurmu selalu menjamah-Nya.
Malam ini keringatku bercucuran, persis kali terakhir aku jatuh sakit 3-4 tahun lalu, seperti itu.
Disini gerah, udaranya panas, bising, dan belum sekalipun terjamah air hujan kala hampir dua minggu aku menetap.
Disini gerah, udaranya panas, bising, dan belum sekalipun terjamah air hujan kala hampir dua minggu aku menetap.
Aku rindu pada selimut yang tak sekalipun ku tinggali kala disana, rindu pada bantal yang akhirnya ku ikhlaskan terdiam, dan rindu melihat pagi yang memantulkan cahaya berduyun-duyun masuk jendela.
Begitupun rindu pada kedua manusia paruh baya yang ada di dalamnya. Ya.. Ibu dan Bapa
Kemarin aku mencuri waktu, pun jua mencuri tempat. Aku melankolis dan berujung tangis.
Aku histeris dalam kamar mandi yang riuh karna air yang sengaja di nyalakan.
Aku histeris dalam kamar mandi yang riuh karna air yang sengaja di nyalakan.
Ada sakit yang mencabik, pun ada tanya yang membungkam.
Aku heran tak kepalang, musabab apa aku semelodrama itu.
Ku cabik-cabik rasa, sekalipun tak berujung reda.
Ya.. Kali ini baru ku tahu musababnya.
Sebab aku sedang disiksa jarak soal rindu.
Sekali ini baru ku tahu, jarak dan waktu adalah pendendam, aku dipaksanya menerima balasan atas tantanganku akhir lalu.
Sebab aku sedang disiksa jarak soal rindu.
Sekali ini baru ku tahu, jarak dan waktu adalah pendendam, aku dipaksanya menerima balasan atas tantanganku akhir lalu.
Jarak dan waktu adalah pendendam,
pelan-pelan diambillah nikmat pada yang namanya kepergian.
Pelan-pelan menabur rindu agar bertumbuh.
Pelan-pelan merasuki hati lewat yang diteriaki.
Pelan-pelan melewati batas yang akhirnya membuat tak lagi tegas.
Pelan-pelan dicampakkannya hati agar kelak mudah kembali, dan
Pelan-pelan memaksa mengungkung mimpi lalu menyisakan hanya diri sendiri dan sunyi.
Kali ini, aku sungguh takut pada jarak dan waktu yang kian menjadi.
Untukmu yang tengah merasai, bertahanlah!
Ini ujiannya, walau tak punya kisi-kisi. Kamu harus bisa melewati.
Ini ujiannya, walau tak punya kisi-kisi. Kamu harus bisa melewati.
Comments
Post a Comment