Roda Itu Berputar

Menyerah-pasrah-bangkit-semangat-lalu kembali menyerah..
Sedrama itulah hidup,

Jika yang sering orang-orang katakan bahwa "roda itu berputar" memang benar. Hari ini mungkin hari bahagiamu dan esok bisa saja harimu paling sedih.
Kita tak benar-benar tahu gambaran yang Tuhan tulis dalam hidup.

Seperti kali ini, aku memilih berputus asa dari harap. Menyerahkan segalanya pada Tuhan, dan setelahnya aku malah termangu. Rasanya tak punya daya dan semangat untuk kembali bertekad.
Sempat ku telaah lagi tentang sesuatu, ku pikir ikhtiarkulah yang belum ku maksimalkan. Namun, setelah mencari tahu sana sini, aku hanya mendapat jawaban penyemangat basa-basi.

Kejam bukan, mengapa bisa ku pikir itu sebatas basa-basi semata?
Ya.., karna kali ini aku tak benar-benar tahu dan tak bisa tahu mana seseorang yang hanya berbicara sekedar formalitas atau seseorang yang benar dalam hatinya ikut bersimpati dan bergejolak saat aku menyampaikan sesuatu. Aku tak benar-benar tahu.

Kali inipun, aku tak ingin diiming-imingi sesuatu jika hanya semata-mata sebatas mimpi.
Tak ingin beragumentasi perihal dunia yang bisa menyempitkan hati.
Tak ingin dipaksa bertekad untuk sesuatu hal yang saat dibayangkan membuatku penat.
Tak ingin dicampuri apapun yang telah ku kemas rapat.
Tak ingin peduli perihal sesuatu yang mungkin menyayat hati.
Bahkan tak ingin terlalu disemangati  saat gagal menghampiri.

Ku pikir cukup. Jangan berlebih melihat soal bahagia dan sedih orang lain, apalagi sampai berlebihan kata membeberkan yang tidak-tidak. Karna siapapun itu, punya privasi yang harusnya tak dinodai. Dan begitupun dengan kali ini, aku memilih menyerah bukan ingin tahu siapa yang peduli.


Comments

Popular posts from this blog

Ayah.

Pertalian

Untuk Diri serta Duplikatnya