Hallo 2024!
Hallo 2024!
Lama ya tidak menulis dilaman ini.
Setelah kilas balik 2023 yang saya up lewat video singkat pada flatfrom Instagram dan TikTok ternyata saya masih perlu menulis. Ini dimaksudkan agar terperinci gambarannya.
Sebelum saya lanjutkan saya gambarkan terlebih dahulu tentang 2023 dengan satu kata "Wonderful !".
Setelah bertubi-tubi rasa bahagia dan kagum pada awal tahun hingga Juni menjelang dan Juli menyambut, akhirnya abu-abu ditimpakan pula berturut-turut. Sekitar bulan Agustus 2023 ayah divonis kanker prostat sekaligus batu ginjal. Disisi lain anak bungsunya sedang menjalani transisi pendidikan dari sekolah menengah atas ke tingkat perguruan tinggi, dan menantunya tengah mengandung cucu pertamanya.
Bulan Agustus bukan hanya bulan terberat bagi pasien yaitu ayah, tapi juga terberat untuk semuanya termasuk Ibu. Ya, ini menjadi hal terberat bagi Ibu, sebab Ibu adalah manusia hebat yang menemani prosesnya dengan segala tuntutan pasien yang kadang menyebalkan. Minggu pertama Agustus sebelum akhirnya tahu apa yang menghinggapi tubuh ayah, ayah sudah memakai kateter atau selang urine. Menahan rasa sakit yang sekali-kali tidak bisa ditahan dengan membawa kantung urine kemana-mana sebelum hasil labnya keluar.
Pertengahan Agustus setelah hasil lab keluar yang akhirnya memvonis ayah sebagai salah satu pasien kanker, yang terlintas dari pikiran saya adalah tentang ajal. Namun Tuhan tidak serta merta meninggalkan hamba-Nya untuk menjadi lemah sendirian. Ya, Tuhan berikan banyak informasi dan semangat lewat manusia yang hilir mudik di rumah sakit. Lewat tetangga yang peduli dan sekedar memberi informasi sepele seperti makanan apa yang tidak boleh dikonsumsi, atau sesepele melemparkan gurauan yang membuat ayah melupakan rasa sakitnya sekilas. Dan itu ternyata berpengaruh signifikan pada harapan hidup seorang ayah tiga anak tersebut.
Hari-hari menunggu jadwal periksa, menunggu jadwal tindakan, dan hari-hari wisata ke rumah sakit. Bahkan berpindah dari rumah sakit ke rumah sakit sambil membawa-bawa map tapi bukan cari pekerjaan namun sebagai berkas untuk melengkapi pencairan dana bpjs.
Minggu hingga minggu berlalu dan ternyata harapannya sama seperti saat pandemi, mungkin sesudah dua-tiga minggu akan membaik dan selesai. Namun pada kenyataannya hingga Januari awal 2024 ayah masih harus rutin ke rumah sakit, walaupun intensitasnya sudah tidak setiap minggu.
Namun, dalam tulisan yang saya post ini saya tujukan terkhusus terima kasih kepada Ayah yang masih semangat untuk bertahan sampai detik ini. Pun terima kasih yang amat dalam pada Ibu yang selalu ada disisi suaminya tersebut. 2024 ini lekas membaik ya untuk kita yang sedang tidak baik-baik saja dari segi apapun, entah fisik, hati, atau pikirannya. Lekas membaik!
Kalideres, 13 Januari 2024
Comments
Post a Comment