Kalimat Perintah

Hari yang dinantikan akhirnya datang bersama dengan dia yang tak kunjung bertemu sedari lama.

"Tak akan sampai goyah!" Tegas saya pada seorang kawan. 
Ternyata pernyataan itu masih menjadi kalimat perintah bukan kalimat yang tertanam sepenuhnya dengan angkuh. Sial!

Trust issue dalam diri menyoyak, sedikit terombang-ambing, bahkan berkesempatan menduduki celah yang kemarin dipaksa rapat.

Satu kalimatnya terpatri tanpa setuju dalam pikir. Bersatu padu dengan tanya yang semakin berdesakan. Bertabrakan dengan kalimat template yang telah disiapkan untuk perkara lain. Berkesimpulan membawa hati pada merasakan banyak rasa dalam sekali pertemuan itu. Pada akhirnya, perasa tak mengecap dengan baik dan menimbulkan gejala bingung dan linglung yang hebat.

"Saya kenapa?" akhirnya.

Duhai diri, tulisan ini saya khususkan tujunya padamu. Saya mohon untuk tidak lagi goyah terhadap hal-hal diluar kuasa-Nya. 
Sebatas dengarkan apa yang sebenar-benarnya tertangkap dalam bahasa geriknya.
Telaah setiap kata dan kalimatnya bersama makna sesungguhnya.
Hingga, yakini hakikat bukan sebatas kesaksian satu dua kali semata.


Kalideres, 11 Agustus 2022

Comments

Popular posts from this blog

Ayah.

Pertalian

Untuk Diri serta Duplikatnya