Pulang

Aku lupa jalan pulang. Lupa kapan terakhir kali mencium tangan kedua manusia paruh baya itu.

Setiap libur kerabatku bertanya "akankah pulang?"

Untuk jawab yang kesekian, kurasa, lontaran tidak masih saja kugumamkan.

Kerabat lainnya bertanya diminggu berbeda, "kapan bersua?"

"Aish" jawabku sekedar dumalan membosankan.


Bukan tak diagendakan tentang temu, atau bukan tak lagi merasakan rindu.

Aku hanya tengah berpacu dengan ego, delusi, dan juga beban moril yang belum bisa ku tanggung sepenuhnya


Comments

Popular posts from this blog

Ayah.

Pertalian

Untuk Diri serta Duplikatnya