Posts

Showing posts from September, 2020

Sebatas Dengar Tak Mampu Menyekat Pandang

Image
  Baru selang seminggu kudapati kata-katamu yang tak sempat ku dengar penuh. Cernaanku tentang apa-apa yang berujung kubaca via pesan whatsapp , lambat laun menarik gundah. Rasa-rasanya kita perlu jeda. Namun, pada perkara penyampaian yang ku anggap guyon, kamu amat bisa mengembangkan rasa tidak nyaman. Padahal wujudmu sama sekali tak mengikuti. Pikirku berpendar kemana-mana, mengagungkan jawab yang berujung sia-sia. Semakin diterka, semakin mati asa yang ada. Dibiasakan untuk pura-pura lupa, bersalah malah makin membuncah. Barang kali kemarin itu aku dibenarkan oleh situasi, maka tanpa dosa menggeleng dengan iya. Yang tak habis pikir, paradigmamu selalu kutuntun pada dia yang dituju. Namun kali ini ku tahu, sebatas dengar tak mampu menyekat pandang. Memang, kita tak bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa, tapi pengharapan yang amat sangat, semoga dirimu menemukan dia yang sama-sama tertambat.

Menyarahlah!

Saat alasan kau eja dengan iya, terikat kita tak akan lagi ada.   Menyerahlah! Jangan lagi mencoba.  Berpuralah baik saja! Tak perlu lagi banyak tanya. Ambil alih tempatku dengan paksa.  Cepat! Gantikan dengan yang lebih betah. Lalu, tutup rapat-rapat tanpa perlu sisa. Hingga akhirnya kita berangsur mereda, melupa, dan kembali menjadi biasa saja. 

Aku Ingin Pulang

  Aku ingin pulang,  Mengendus wangi aroma tubuhmu yang bingar Bersemayamlah dalam mimpi ! Seorang anak gadis tengah balas dendam dalam tidur Aku ingin pulang,  Mengembalikan remuk redam yang mulai menyerang Bilamana kau temui aku dipelupuk mata Jangan tanya mengapa ! Lantas aku akan sesenggukan Aku ingin pulang,  Melihat keluguan samar-samar dibayangan Dekaplah aku kepangkuan !  Tak perlu banyak kata, mulailah perdengarkan irama Aku ingin pulang,  Mendengar kisah yang tak bisa dilibatkan Teruslah berkisah !  Nina bobokan aku dalam setumpuk bait per baitnya Aku ingin pulang,  Menatap lamat-lamat sampai lepas yang terikat Aku ingin pulang,  Menumbuhkan seribu benih yang salah satunya telah dimatikan Aku ingin pulang,  Mengisi kembali api yang tak sengaja dipadamkan